Alkuna merupakan deret senyawa
hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap molekulnya mengandung satu ikatan
rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan. Untuk membentuk ikatan rangkap 3
atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron, sehingga tinggal satu elektron
pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat atom H. Jumlah atom H, yang dapat
diikat berkurang dua, maka rumus umumnya menjadi
CnH2n+2 - 4H = CnH2n-2
CnH2n+2 - 4H = CnH2n-2
Seperti halnya alkena, alkuna juga
mempunyai suku pertama dengan harga n = 2, sehingga rumus molekulnya C2H2,
sedang rumus strukturnya H - C º C - H. Senyawa alkuna tersebut mempunyai nama
etuna atau dengan nama lazim asetilena. Asetilena merupakan suatu gas yang
dihasilkan dari reaksi karbon dengan air dan banyak digunakan oleh tukang las
untuk menyambung besi.
CaC2 (s) + 2 H20
(l) ® C2H2 (g) + Ca(OH)2 (aq)
karbida
asetilena
karbida

ASETILENA
Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°.
Asetilena ditemukan oleh Edmund Davy pada 1836, yang menyebutnya karburet baru dari hidrogen. Nama asetilena diberikan oleh kimiawan Perancis Marcellin Berthelot, pada 1860. Pada 1812, sebuah ledakan asetilena membutakan fisikawan Gustaf Dalén, yang kemudian pada tahun yang sama memperoleh hadiah Nobel di bidang fisika.[1]
Bahan utama pembuatan asetilena adalah kalsium karbonat dan batubara.
Kalsium karbonat diubah terlebih dahulu menjadi kalsium
oksida dan batubara diubah menjadi arang, dan keduanya
direaksikan menjadi kalsium karbida dan karbon
monoksida,
CaO + 3C →
CaC2 + CO
Kalsium karbida (atau kalsium
asetilida) kemudian direaksikan dengan air dengan berbagai metode, menghasilkan
asetilena dan kalsium hidroksida. Reaksi ini ditemukan oleh Friedrich Wohler di 1862.
CaC2 + 2H2O
→
Ca(OH)2 + C2H2
Sintesis kalsium karbida memerlukan
temperatur yang amat tinggi, ~2000 derajat Celsius, sehingga reaksi tersebut
dilakukan di dalam sebuah tungku bunga
api listrik. Reaksi ini merupakan bagian penting dari revolusi di
bidang kimia pada akhir 1800-an, dengan adanya proyek tenaga hidroelektrik di Air Terjun Niagara.
Asetilena juga dapat dihasilkan dengan
reaksi pembakaran
parsial metana
dengan oksigen
atau dengan reaksi cracking dari hidrokarbon
yang lebih besar.
Berthelot dapat membuat asetilena dari metanol,
etanol,
etilena,
atau eter,
dengan cara melewatkan gas atau uap dari salah satu zat tersebut melalui tabung
merah panas. Berthelot juga menemukan asetilena dapat dibuat dengan cara
memberikan kejutan listrik terhadap gas-gas sianogen
dan hidrogen.
Ia juga dapat membuat asetilena dengan mereaksikan hidrogen murni dan karbon secara
langsung dengan menggunakan tegangan listrik.
Di samping itu, Asetilena dapat dipergunakan
sebagai bahanbakar pengelasan, bahan baku industri synthenese, juga dapatmempercepat proses masak (pemeraman) buah-buahan.PERMASALAHAN:
Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°.
Tolong jelaskan lebih rinci lagi mengenai hibridisasi pad
asetilena sehingga asetilena memiliki sudut sebesar 180° dan
berbentuk linier?
Asetilena ( Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikatmelalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180° .
BalasHapusAtom karbon memiliki kemampuan membentuk tiga macam ikatan, yaitu ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga. Asetilena, C2H2, contoh paling sederhana dari ikatan karbon-karbon rangkap tiga. Di samping dapat berkombinasi dengan dua atau tiga orbital p, hibrida orbital 2s juga dapat berkombinasi dengan satu orbital p. Orbital sp memiliki bangun ruang linear dengan sudut ikatan HC-C sebesar 180 derajat yang telah terverifikasi dari hasil eksperimental. Panjang ikatan hidrogen-karbon sebesar 1.06A dan panjang ikatan
karbon-karbon adalah 1.20 A.
Ikatan rangkap tiga dihasilkan dari interaksi karbon-karbon yang terhibridisasi sp. Ketika dua atom karbon yang terhibridisasi sp saling berinteraksi maka akan terbentuk satu ikatan σ dan dua ikatan π. Telah diketahui bahwa sudut ikatan pada karbon yang terhibridisasi sp adalah 180 derajat, dengan demikian, asetilena C2H2, adalah molekul linear dengan sudut ikatan H-C-C sebesar 180 derajat.
Saya akan menjawab mengapa asitilena memiliki sudut 180 derajat adalah :
BalasHapusKarena sebuah senyawa alkuna memiliki minimal satu ikatan ganda tiga, maka senyawa alkuna yang paling kecil adalah etuna (C2H2) dengan rumus struktur HC≡CH. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa bentuk tiga dimensi dari etuna adalah linier, dengan sudut ikatan sebesar 180º dengan panjang ikatan sebesar 0,121 nm.
Assalamu'alaikum..
BalasHapusBaiklah Saudari Shinta saya akan mencoba menjawabnya..
Asetilena ( Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikatmelalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180° .
Atom karbon memiliki kemampuan membentuk tiga macam ikatan, yaitu ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga. Asetilena, C2H2, contoh paling sederhana dari ikatan karbon-karbon rangkap tiga. Di samping dapat berkombinasi dengan dua atau tiga orbital p, hibrida orbital 2s juga dapat berkombinasi dengan satu orbital p. Orbital sp memiliki bangun ruang linear dengan sudut ikatan HC-C sebesar 180 derajat yang telah terverifikasi dari hasil eksperimental. Panjang ikatan hidrogen-karbon sebesar 1.06A dan panjang ikatan
karbon-karbon adalah 1.20 A.
Ikatan rangkap tiga dihasilkan dari interaksi karbon-karbon yang terhibridisasi sp. Ketika dua atom karbon yang terhibridisasi sp saling berinteraksi maka akan terbentuk satu ikatan σ dan dua ikatan π. Telah diketahui bahwa sudut ikatan pada karbon yang terhibridisasi sp adalah 180 derajat, dengan demikian, asetilena C2H2, adalah molekul linear dengan sudut ikatan H-C-C sebesar 180 derajat..